Dioda Semikonduktor (Forward dan Reverse Bias)
Dioda semikonduktor dibentuk dengan cara menyambungkan semikonduktor type p
dan type n yang sebelumnya telah dijelaskan dalam bahan-bahan semikonduktor.
Pada saat terjadinya sambungan (junction) p dan n, hole-hole pada bahan
p dan elektron-elektron pada bahan n disekitar sambungan cenderung
untuk berkombinasi. Hole dan elektron yang berkombinasi ini saling
meniadakan, sehingga pada daerah sekitar sambungan ini kosong dari
pembawa muatan dan terbentuk daerah pengosongan (depletion region).
gambar 1 Struktur kristal semikonduktor (silikon) tipe-n
Meskipun bahan silikon type n ini
mengandung elektron bebas (pembawa mayoritas) cukup banyak, namun secara
keseluruhan kristal ini tetap netral karena jumlah muatan positip pada
inti atom masih sama dengan jumlah keseluruhan elektronnya. Pada bahan
type n disamping jumlah elektron bebasnya (pembawa mayoritas) meningkat,
ternyata jumlah holenya (pembawa minoritas) menurun. Hal ini
disebabkan karena dengan bertambahnya jumlah elektron bebas, maka
kecepatan hole dan elektron ber-rekombinasi (bergabungnya kembali
elektron dengan hole) semakin meningkat. Sehingga jumlah holenya
menurun.
Level energi dari elektron bebas sumbangan atom donor dapat digambarkan
seperti pada gambar 2 Jarak antara pita konduksi dengan level energi
donor sangat kecil yaitu 0.05 eV untuk silikon dan 0.01 eV untuk
germanium. Oleh karena itu pada suhu ruang saja, maka semua elektron
donor sudah bisa mencapai pita konduksi dan menjadi elektron bebas.
gambar 2 Diagram pita energi semikonduktor tipe-n
gambar 3 Bahan semikonduktor tipe-n
Semikonduktor type P
Apabila bahan semikonduktor murni (intrinsik) didoping dengan bahan
impuritas (ke-tidak-murnian) bervalensi tiga, maka akan diperoleh
semikonduktor type p. Bahan dopan yang bervalensi tiga tersebut
misalnya boron, galium, dan indium. Struktur kisi-kisi kristal
semikonduktor (silikon) type p adalah seperti gambar 4. Karena atom
dopan mempunyai tiga elektron valensi, dalam gambar 1.8 adalah atom
Boron (B) , maka hanya tiga ikatan kovalen yang bisa dipenuhi.
Sedangkan tempat yang seharusnya membentuk ikatan kovalen keempat
menjadi kosong (membentuk hole) dan bisa ditempati oleh elektron valensi
lain. Dengan demikian sebuah atom bervalensi tiga akan menyumbangkan
sebuah hole.Atom bervalensi tiga (trivalent) disebut juga atom akseptor,
karena atom ini siap untuk menerima elektron.
Seperti halnya pada semikonduktor type n, secara keseluruhan kristal
semikonduktor type n ini adalah netral. Karena jumlah hole dan
elektronnya sama. Pada bahan type p, hole merupakan pembawa muatan
mayoritas. Karena dengan penambahan atom dopan akan meningkatkan jumlah
hole sebagai pembawa muatan. Sedangkan pembawa minoritasnya adalah
elektron.
gambar 4 Struktur kristal semikonduktor tipe-p
gambar 5 Diagram pita Energi semikonduktor tipe-p
Level energi dari hole akseptor dapat dilihat pada gambar 5. Jarak
antara level energi akseptor dengan pita valensi sangat kecil yaitu
sekitar 0.01 eV untuk germanium dan 0.05 eV untuk silikon. Dengan
demikian hanya dibutuhkan energi yang sangat kecil bagi elektron valensi
untuk menempati hole di level energi akseptor. Oleh karena itu pada
suhur ruang banyak sekali jumlah hole di pita valensi yang merupakan
pembawa muatan.
Bahan semikonduktor type p dapat dilukiskan seperti pada gambar 6
Karena atom-atom akseptor telah menerima elektron, maka menjadi ion yang
bermuatan negatip. Sehingga digambarkan dengan tanda negatip. Pembawa
mayoritas berupa hole dan pembawa minoritasnya berupa elektron.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar